Sabtu, 05 September 2020

Refleksi Pembelajaran Inovatif

 

STEAM merupakan pembelajaran yang ditujukan untuk mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 dimana pekerjaan yang dulunya dilakukan oleh manusia bergeser kepada bukan sekedar mesin ataupun robot melainkan teknologi yang jauh lebih maju. Misalkan saja sebuah smartphone yang tidak hanya menggantikan fungsi telepon maupun pesan singkat saja melainkan dilengkapi dengan fitur kamera, radio, video player, dan lain sebagainya yang dulunya merupakan perangkat yang terpisah pisah dan kini terhubung dalam satu perangkat yaitu smartphone. Begitu juga STEAM yang merupakan singkatan dari Sains Teknologi Engineering Art Mathematic yang merupakan gabungan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan dikombinasikan dengan teknologi yang memudahkan kita dalam proses pembelajaran. Hanya saja dalam melaksanakan pembelajaran STEAM ini harus pandai pandai dalam melihat karakteristik dari materi, peserta didik dan juga lingkungan. Terkadang kita sebagai guru masih merasa kesulitan dalam menghubungkan semua aspek dalam satu materi pembelajaran.

Pembelajaran yang kita laksanakan juga harus melihat kondisi peserta didik. Perbedaan Kondisi peserta didik juga akan mengakibatkan perbedaan hasil belajar. Misalnya ketika peserta didik sedang dalam kondisi sedih atau marah pasti dia tidak mood untuk belajar sehingga efek dominonya adalah hasil belajar yang kurang memuaskan. Selain itu kondisi otak juga berubah rubah, waktu pagi cocok untuk belajar dan sore hari untuk melakukan pengulangan. Penting bagi para guru untuk memahami kinerja otak. Bagaimana pun juga otak manusia merupakan salah satu organ yang sangat penting dan harus dikembangkan potensinya.

Menyambut era Revolusi Industri 4.0 yang ditandai dengan digitalisasi di segala aspek maka sebagai guru kita harus menyambut digitalisasi pendidikan yang saat ini tentu dapat dikatakan belum adanya pemerataan di seluruh pelosok negeri. Namun bagi sekolah sekolah yang berpotensi untuk melakukan digitalisasi dalam pembelajaran diharapkan dapat menjadi sekolah percontohan yang nantinya akan menjadi Pioneer untuk sekolah sekolah yang ada di sekitarnya.

Perusahaan perusahaan besar yang bergerak di bidang internet marketing telah menyediakan software maupun could yang dapat digunakan secara online dalam pembelajaran maupun untuk penyimpanan data. Namun tidak ada makan siang gratis, untuk mendapatkan yang terbaik tentu harganya tidak murah. Sementara yang gratis tidak mempunyai fitur yang lengkap sebagaimana yang berbayar. Di sisi lain belum banyak sekolah sekolah yang memanfaatkan ini kecuali hanya segelintir saja sekolah sekolah bonafit.

Namun sebagai seorang guru kita harus berusaha semaksimal mungkin untuk memanfaatkan kemajuan ilmu teknologi dalam sistem pembelajaran. Meskipun menggunakan software maupun aplikasi dengan fitur terbatas tidak menghalangi kita untuk terus berinovasi dalam rangka digitalisasi pendidikan untuk menyambut era revolusi Industri 4.0. Tidak berhenti disitu saja perubahan mindset bahwa game bertolak belakang dengan pembelajaran kini sudah mulai terpatahkan karena game pun bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Menjadi sebuah prestasi yang membanggakan apabila kita dapat menciptakan sebuah aplikasi mobile gaming yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran yang berjalan semenjak adanya pandemi covid 19 memaksa kita untuk melakukan inovasi dan salah satunya adalah pembelajaran online. Semua guru di pelosok tanah air berusaha menyesuaikan diri dengan menggunakan teknologi yang ada. Namun demikian tidak semestinya peserta didik hanya kita minta untuk belajar otodidak dan kita hanya memberikan materi yang diunggah di aplikasi online. Jadi harus ada forum yang dimana antara guru dengan seluruh peserta didik dapat bertatap muka meskipun secara virtual. Tatap muka disini bertujuan untuk memberikan kontrol sejauh mana pemahaman peserta didik. Bisa jadi ada yang harus didiskusikan secara detail sehingga tidak bisa kalau hanya sekedar berdebat di chat room padahal rasa keingin tahuan peserta didik sangat mendesak untuk segera dipenuhi. Maka harus diselenggarakan sistem blended learning. Begitu pula ketika kita memberikan materi yang didalamnya menggunakan software atau aplikasi. Meskipun tujuan pembelajaran dapat dicapai tanpa memanfaatkan aplikasi atau software namun penting bagi kita untuk mempersiapkan peserta didik yang dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Sehingga ada kombinasi antara sistem pembelajaran konvensional dengan pembelajaran modern. Pada intinya guru harus mempersiapkan peserta didik untuk akrab dengan kemajuan teknologi. Sehingga menjadi sebuah kewajiban bagi kita untuk memanfaatkan aplikasi ataupun software dalam proses pembelajaran.

Tidak ada komentar:

REFLEKSI RANCANGAN PEMBELAJARAN INOVATIF

  Rancangan pembelajaran inovatif merupakan sebuah persiapan pelaksanaan pembelajaran yang mana dituangkan dalam sebuah perencanaan dan mene...